animasi

SALAM SEJAHTERA - See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-tulisan-berjalan-marquee.html#sthash.KIWU8ztB.dpuf

Tuesday 12 July 2022

MERAPIKAN COPY PASTE KALIMAT YANG BERANTAKAN DARI INTERNET

Terkadang kita bingung ketika kita mengcopy paste dari internet, Paragraf texs tidak rapih atau berantakan, disini saya akan menjelaskan sedikit cara nya sebagai berikut :

sorot Blok seluruh artikel tersebut lalu (ctrl+a) lalu klik "Clear All" yang ada di tab "Styles".


Setelah itu kita gunakan fasilitas "Find and Replace" (ctrl+f). Di kolom  "Find What" isikan dengan "^l" (tanda tudung dan huruf l, tanpa tanda petik), sedangkan kolom "Replace With" isikan dengan "^p", lalu klik "Replace All". Maksud dari tindakan ini adalah mengganti semua karakter "baris manual (line)" menjadi paragraf.
Hasilnya adalah setiap paragraf sudah terpisah-pisah.

Sedangkan untuk mengubah spasi yang terlalu renggang (yang sebenarnya adalah karakter "tab"), kita isikan di "Find What" dengan "^t", sedangkan di "Replace With" dengan spasi.
Kemudian untuk mengubah spasi yang terlalu renggang (spasi ganda), kita isikan di "Find What" dengan dobel spasi, sedangkan di "Replace With" dengan 1 spasi. Lakukan langkah ini sampai perubahan yang terjadi adalah 0.



Pertama yang harus dilakuin buka aplikasi microsoft word 2010 agan..

Klik file ► klik tab info ► Prepare for sharing ► check compatibility 



Nah.. kalau udah di check tinggal pencet OK.

Hasil dokumen yang sudah di check compatibility nya, hasilnya akan seperti ini gan.. ►




Penulis : Arvin Saptyan Adi



Wednesday 6 July 2022

Cara Mengirim Lamaran Kerja Via Email di HP Android

 

Jaman sudah modern untuk melamar kerjapun semakin di permudah kini mengirim lamaran kerja dapat dilakukan langsung melalui email.

Apalagi dengan adanya Android, mengirim email lamaran kerja jadi semakin mudah.

Jadi, buat teman-teman yang sedang mencari pekerjaan dan sering mengirim email lamaran tidak perlu sering-sering ke warnet.

Cukup gunakan saja HP Android kamu, itu semua sudah lebih dari cukup.

Tapi sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan.

Antara lain adalah dokumen-dokumen pendukung yang harus kamu kirim saat melamar. Antara lain:

  • Surat lamaran kerja dalam format Docx/PDF
  • CV
  • Scan ijazah, KTP, dan dokumen penting lainnya
  • Pas foto terbaru

Jika semua dokumen diatas sudah kamu siapkan, kamu bisa mengikuti tutorial cara mengirim email dibawah ini.

1. Pertama buka aplikasi Gmail di HP Android kamu. Kemudian tulis email baru dengan cara klik tombol warna merah yang ada di pojok kanan bawah.


2. Berikutnya, silahkan isi kolom Kepada dengan email alamat perusahaan yang kamu lamar. Lalu pada Subjek tuliskan judul email, contohnya: Lamaran kerja. Lebih bagus lagi subjeknya dilengkapi dengan posisi pekerjaan yang kamu lamara. Di isi email, berikan kata-kata lamaran yang intinya adalah kamu melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Contohnya bisa kamu lihat seperti dibawah ini:



3. Setelah semua kolom di isi pada langkah nomor 2, selanjutnya adalah melampirkan file seperti CV, Lamaran.docx, Sertifikat, Ijazah, dan dokumen pendukung lainnya. Caranya klik tombol lampiran yang ada di atas aplikasi Gmail.



4. Setelah itu akan muncul dua pilihan. Kamu pilih Lampirkan file.


5. Berikutnya silahkan pilih dokumen-dokumen yang ingin kamu pilih. Seperti Lamaran.docx, CV, foto, ijazah, dan lainnya.



6. Kalau semua file sudah kamu pilih, sekarang email sudah bisa dikirim. Caranya adalah klik tombol kirim berlogo segitiga yang ada diatas. Terlihat seperti screenshot dibawah ini.


7. Kemudian kamu akan melihat ada tulisan Terkirim yang muncul dibawah aplikasi Gmail. Itu artinya email sudah berhasil terkirim.




8. Untuk memastikan apakah email lamaran kerja kamu sudah terkirim atau belum, kamu bisa klik menu Terkirim yang terletak disamping.




9. Jika email lamaran kerja kamu ada di daftar email terkirim, itu tandanya email kamu memang sudah berhasil terkirim. Terlihat seperti gambar dibawah ini.



Selesai.

Itu dia tadi tata cara mengirim email lamaran kerja yang baik dan benar.

Tentu itu hanyalah contoh.

Kamu bebas berkreasi. Terutama pada bagian kata-kata isi email.

Silahkan berikan kata-kata kamu sendiri yang bagus, sehingga HRD yang menerima email kamu akan mempertimbangkan lamaran kamu.

Selamat mencoba.



RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENCATAT PEMAKAIAN BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR DENGAN WATER FLOW SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO R3

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PENCATAT PEMAKAIAN BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR DENGAN 

WATER FLOW SENSOR

BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO R3 



BAB I

 

PENDAHULUAN

 

1.1.         Latar Belakang

 

Dengan berkembangnya teknologi masa kini yang dimana ditandai dengan munculnya Revolusi Industri 4.0, semakin banyaknya teknologi yang diciptakan untuk mempermudah suatu pekerjaan. Kemajuan teknologi juga ditandai dengan berubahnya sistem kontrol dari teknologi tersebut. Yang dimana penggunaan secara analog kini berubah menjadi digital, hingga melakukan pengontrolan suatu alat dengan menggunakan mikrokontroler saja.

 

Pada umumnya sebuah kendaraan roda dua ataupun roda empat ketika ingin melihat sisa bahan bakar pada tangki hanya mengandalkan sebuah parameter indikator

 

bahan bakar yang bertandakan “F” artinyafulldan “E” artinyaemergency. Namun, hal tersebut belum dapat membantu para pengguna kendaraan untuk melihat parameter indikator pemakaian bahan dalam pencatatan konsumsi bahan bakar dalam seharinya ataupun dalam hitungan bulan.

 

Dari beberapa kendala tersebut maka penulis memiliki sebuah gagasan untuk mengembangkan metode analisa konsumsi bahan bakar. Yang dimana penulis

 

mengajukan   sebuah  judul  yaituRancang“  Bangun   Prototipe   Alat   Pencatat

 

Pemakaian Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Dengan Water Flow Sensor Berbasis

 

Mikrokontroler Arduino Uno R3”. Untuk mengukur debit aliran bahan bakar maka menggunakan sensor Water Flow Sensor dan alat ini pula dilengkapi dengan penyimpanan data logger.

 

Alat ini menggunakan sensor yang diletakkan pada selang bensin yang mengarah ke karburator bensin. Sehingga hasil pembacaannya dapat akurat. Data kemudian disimpan pada data logger dan dapat ditampilkan pada media interface berupa smartphone dengan menggunakan bluetooth sebagai media pengiriman.

 

1.2.         Rumusan Masalah

 

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis maka rumusan masalah dalam pembahasan ini antara lain:

1.     Bagaimana cara merancang alat pencatat pemakaian bahan bakar dengan water flow sensor berbasis mikrokontroler?

 

2.     Apakah alat tersebut akurat dalam pencatatan?

 


1.3.         Batasan Masalah

 

Agar  tidak  terjadi  kesalahan  penafsiran  dalam  pembuatan  alat  ini  pencatat pemakaian bahan bakar ini maka akan di batasi permasalahan tersebut sebagai berikut:


1.     Dalam pembuatan alat ini hanya membahas perancangan alat, pembuatan alat, hingga pengujian alat.

 

2.     Pengujian alat dengan menggunakan kendaraan roda dua Yamaha Byson 150 cc dengan suplai bahan bakar menggunakan karburator, tidak dengan yang lain.

 

1.4.         Tujuan Penelitian

 

Adapun tujuan perancangan alat pencatat pemakaian bahan bakar antara lain

 sebagai berikut:

1.     Terbentuknya alat pencatat pemakaian bahan bakar dengan menggunakan sensor water flow sensor.

2.     Membuat suatu sistem pengukuran bahan bakar secara akurat berbasis mikrokontroler.


1.5.         Manfaat Penelitian

 

Dari pembuatan proyek Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat baik penulis sendiri, mahasiswa, institusi pendidikan ataupun masyarakat pengguna pada umumnya, adapun manfaat dari pembuatan proyek Tugas Akhir ini antara lain:

 

1.     Sebagai alat untuk mencatat pemakaian bahan bakar dengan water flow sesnor berbasis mikrokontroler.

 

2.     Sebagai sarana praktik yang dapat dimanfaatkan pada lembaga pendidikan.

3.     Sebagai bahan referensi atau kajian bagi peneliti lain untuk proses pengembangan. 


BAB II

 

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1.         Mikrokontroler

 

Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan kedalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

 

Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler pada umumnya

 

berkisar antara 1 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.

 

Meskipun kecepatan pengolahan data dan kapasitas memori pada mikrokontroler jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan komputer personal, namun kemampuan mikrokontroler sudah cukup untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi terutama karena ukurannya yang kompak. Mikrokontroler sering digunakan pada sistem yang tidak terlalu kompleks dan tidak memerlukan kemampuan komputasi yang tinggi.

 

Sistem yang menggunakan mikrokontroler sering disebut sebagai embedded system atau dedicated system. Embeded system adalah sistem pengendali yang tertanam

pada suatu produk, sedangkan dedicated system adalah sistem pengendali 6 7 yang dimaksudkan hanya untuk suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, printer adalah suatu embedded system karena didalamnya terdapat mikrokontroler sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi pengendali tersebut berfungsi hanya untuk menerima data dan mencetaknya. Hal ini berbeda dengan suatu PC yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, sehingga mikroprosesor pada PC sering disebut sebagai general purpose microprocessor (mikroprosesor serba guna). Pada PC berbagai macam software yang disimpan pada media penyimpanan dapat dijalankan, tidak seperti mikrokontroler hanya terdapat satu software aplikasi.

 

Penggunaan mikrokontroler antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini:

 

1.     Otomotif: Engine Control Unit, Air Bag, fuel Control, Antilock Braking System, sistem pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara, spedometer dan odometer, navigasi, suspensi aktif.

 

2.     Perlengkapan rumah tangga dan perkantoran: sistem pengaman alarm, remote control, mesin cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin foto kopi, printer, mouse.

 

3.     Pengendali peralatan di industri.

 

4.     Robotika, Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling populer dan paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data yang dapat diproses dalam satu waktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi beberapa bagian data yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Masing-masing mikrokontroler mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis mikrokontroler tidak dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain.

Untuk memilih jenis mikrokontroler yang cocok dengan aplikasi yang dibuat terdapat tiga kriteria yaitu:

 

1.     Dapat memenuhi kebutuhan secara efektif & efisien. Hal ini menyangkut kecepatan, kemasan/packaging, konsumsi daya, jumlah RAM dan ROM, jumlah I/O dan timer, harga per unit. 8

 

2.     Bahasa pemrograman yang tersedia.

 

3.     Kemudahan dalam mendapatkannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 1 Mikrokontroler

 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

 

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.

 

Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat

dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan 9 komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

 

2.2.         Sejarah Arduino

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 2 Sejarah Arduino

 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

 

Arduino diciptakan pertama kali di Ivrea, Italia pada tahun 2005 oleh Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David A. Mellis, dan Nicholas Zambetti.

 

Bahasa Arduino merupakan fork (turunan) bahasa Wiring Platform dan bahasa

 

Processing. Wiring Platform diciptakan oleh Hernando Barragan pada tahun 2003 dan

 

Processing dibuat oleh Casey Reas dan Benjamin Fry pada tahun 2011.

 

Arduino dikembangkan dari thesis Hernando Barragan didesain interaksi Institute Ivrea. Arduino dapat menerima masukan dari berbagai macam sensor dan juga dapat mengontrol lampu, motor, dan aktuator lainnya. Mikrokontroler pada board arduino di program menggunakan bahasa pemrograman arduino (based on wiring) dan

IDE Arduino (based on processing). Proyek arduino dapat berjalan sendiri atau juga bisa berkomunikasi dengan software yang berjalan pada komputer.

 

Arduino memakai standar lisensi open source, mencakup hardware (skema rangkaian, desain PCB), firmware bootloader, dokumen, serta perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment) sebagai aplikasi programmer board Arduino. Setiap modul Arduino menggunakan seri mikrokontroler yang berbeda seperti misalnya arduino leonardo yang menggunakan mikrokontroler ATMega328/32U4.

 

Menggunakan Arduino sangatlah membantu dalam membuat suatu prototyping ataupun untuk melakukan pembatan proyek. Arduino memberikan 6 input output (I/O) yang sudah fix dan bisa digunakan dengan mudah. Arduino dapat digabungkan dengan modul elektro yang lain sehingga proses perakitan jauh lebih efisien.

 

Para desainer hanya tinggal membuat software untuk mendayagunakan rancang hardware yang ada. Software jauh lebih mudah untuk dimodifikasi tanpa harus memindahkan kabel. Saat ini Arduino sangat mudah dijumpai dan ada beberapa perusahaan yang mengembangkan sistem hardware open source ini.

 

2.3.         Bahasa Pemograman Arduino IDE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 3 Bahasa Pemograman Arduino IDE


 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

Bahasa Pemrograman C++ adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang bisa digunakan untuk membuat berbagai aplikasi (general-purpose programming language), mulai dari sistem operasi (seperti Windows atau Linux), antivirus, software pengolah gambar (image processing), hingga compiler untuk bahasa pemrograman, dimana C banyak digunakan untuk membuat bahasa pemrograman lain yang salah satunya adalah PHP.

 

Meskipun termasuk general-purpose programming language, yakni bahasa pemrograman yang bisa membuat berbagai aplikasi, bahasa pemrograman C paling cocok merancang aplikasi yang berhubungan langsung dengan Sistem Operasi dan hardware. Ini tidak terlepas dari tujuan awal bahasa C dikembangkan.

 

Bahasa pemrograman C dibuat pertama kali oleh Dennis M. Ritchie pada tahun 1972. Saat itu Ritchie bekerja di Bell Labs, sebuah pusat penelitian yang berlokasi di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat.

 

Ritchie membuat bahasa pemrograman C untuk mengembangkan sistem operasi UNIX. Sebelumnya, sistem operasi UNIX dibuat menggunakan bahasa assembly

 

(assembly language). Akan tetapi bahasa assembly sendiri sangat rumit dan susah untuk dikembangkan.

 

Dengan tujuan mengganti bahasa assembly, peneliti di Bell Labs membuat bahasa pemrograman B. Namun bahasa pemrograman B juga memiliki beberapa kekurangan, yang akhirnya di lengkapi oleh bahasa pemrograman C++.

 

Dengan bahasa C inilah sistem operasi UNIX ditulis ulang. Pada gilirannya, UNIX menjadi dasar dari banyak sistem operasi modern saat ini, termasuk Linux, Mac OS (iOS), hingga sistem operasi Android

 

2. 3. 1. Struktur

 

Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi sebagai berikut:

 

1.

void setup( ) {

}

 

·   Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali

 

ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

2.

void loop( ) {

}

 

·       Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

 

2.  3. 2. Syntax

 

Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan,

 

sebagai berikut:

 

1.     // (komentar satu baris)

 

·       Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh program.

 

2.   /*  */ (komentar banyak baris)

 

·       Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

 

3.     {  } (kurung kurawal)

 

·       Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).

 

4.     ; (titk koma)


 

·       Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).

 

2.  3. 3. Variabel

 

Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk memindahkannya.

 

1.     int (integer)

 

·       Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.

 

2.     long (long)

 

·       Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan 2,147,483,647.

 

3.     boolean (boolean)

 

·       Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit dari RAM.

 

4.     float (float)

 

·       Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32 bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.

 

5.     char (character)

 

·       Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM

 

2. 3. 4. Operator Matermatika

 

Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang sederhana).

 

1.

=

 

·   Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10

 

* 2, x sekarang sama dengan 20).

2.

%

 

·   Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang

 

lain (misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2).

3.

+

 

·       Penjumlahan

 

4.  

 

·       Pengurangan

 

5.   *

 

·       Perkalian

 

6.   /

 

·       Pembagian

 

2.  3. 5. Operator Pembanding

 

 

Digunakan untuk membandingkan nilai logika, sebagai berikut:

1.

==

 

·   Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12

 

adalah TRUE (benar)).

2.

!=

 

·       Tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah FALSE (salah)).


3.   <

 

·    Lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar)).

 

4.   >

 

·       Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah)).

 

2.  3. 6. Struktur Pengaturan

 

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di internet).

 

1.     If, else, dengan format seperti berikut ini:

 

·      if (kondisi) { }

 

·      else if (kondisi) { }

 

·      else { }

 

Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan.

 

2.   for, dengan format seperti berikut ini:

 

·      for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }

 

Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan.

 

Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i.


2. 3. 7. Digital

 

Secara umum pin pada Arduino dapat dikonfigurasi ke dalam dua mode, yaitu mode input dan output. Mode input berarti mengeset pin agar dapat digunakan untuk menerima masukan sinyal. Mode output berarti mengeset pin agar dapat mengirimkan sinyal.

 

1.     pinMode(pin, mode)

 

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

 

2.     digitalWrite(pin, value)

 

Ketika    sebuah   pin   ditetapkan   sebagai   OUTPUT,   pin   tersebut   dapat

 

dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

 

3.     digitalRead(pin)

 

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

 

2.4.         Arduino Uno R3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 4 Arduino Uno R3


Sumber: Wicaksono, MF. 2017.


 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 Write  () fungsi.SPI : 10 (SS), 11 (mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini

 mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI.

 

4.      LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin adalah  nilai tinggi, LED menyala dan ketika pin adalah rendah, LED akan mati.  Arduino Uno memiliki 6 Input analog, diberi label A0 sampai A5, masing- masing menyediakan 10 bit resolusi yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara  default sistem mengukur dari tanah sampai 5 volt.

 

5.     TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi TWI Aref. Referensi tegangan untuk Input analog. Digunakan dengan analog

 

Reference ().

 

6.     Reset: Dapat dilihat pemetaan antara pin Arduino dan Atmega328 Port. Pemetaan untuk Atmega8, 168 dan 328 adalah identik.

 

2.  4. 5. Komunikasi

 

 

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang telah tersedia pada pin digital 0 (RX) dan  1  (TX). Sebuah AT mega 16 pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan  muncul sebagai com Port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware  Arduino menggunakan USB Driver standar com, dan tidak ada Driver eksternal yang  dibutuhkan. Namun, pada Windows, file, Inf diperlukan.

 

 Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data  sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan  berkedip ketika data sedang dikirim melalui Chip USB-to-serial dan koneksi USB ke  komputer. AT mega 328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI fungsi  ini digunakan untuk melakukan komunikasi Interface pada sistem.


2. 4. 6. Programming

 


 Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih Arduino  Uno dari Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. ATmega328  pada Arduino Uno memiliki Boot Loader yang memungkinkan untuk Upload  program baru, tanpa menggunakan Programmer Hardware eksternal. Ini  berkomunikasi menggunakan protokol dari bahasa C.

 

 Sistem  dapat  menggunakan  perangkat  lunak  FLIP  Atmel  (Windows)  atau

 

 Programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat Firmware baru, atau dapat  menggunakan Header ISP dengan Programmer eksternal.

 

2. 4. 7. Software Arduino IDE

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 8 Software Arduino IDE

 

Sumber: https://arduino-ide.en.softonic.com/

 

 

Software Arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan Arduino. IDE atau

 

Integrated Development Environment merupakan suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino. IDE Arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java.


Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital.

 

1.     analogWrite(pin, value)

 

Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on) atau mati (off) dengan sangat

 

cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).

 

2.     analogRead(pin)

 

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts).

 

2.5.         Debit Aliran

 

 

 

 

 

Q = Debit Aliran (L/min)

 

 

 

 

 

V = Volume (L)

 

 

 

 

Gambar 2. 9 Perhitungan Debit Aliran

 

Sumber: Rahmad, Dian 2017.


Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap

hari atau dengan pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/sec).

 

Menurut Sosrodarsono dan Takeda (2006), debit air sungai adalah laju aliran air yang melewati suatu penampang melintang dengan persatuan waktu. Besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/sec).

 

Menurut Harnalin (2010), debit air adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang tertentu (sungai/saluran/mata air) persatuan waktu (L/sec, m3/sec, dm3/sec). Dengan mengetahui debit air suatu perairan kita dapat mengetahui jenis organisme apa saja yang hidup disuatu perairan tersebut. Jika debit air disuatu perairan tinggi maka dapat dipastikan bahwa organisme yang hidup di perairan tersebut adalah organisme perenang kuat dan apabila debit suatu perairan tersebut rendah maka organisme yang hidup diperairan tersebut adalah organisme yang membenamkan diri.

 

Menurut Soemarto (1987) debit diartikan sebagai volume air yang mengalir per satuan waktu melewati suatu penampang melintang palung sungai, pipa, pelimpah, akuifer dan sebagainya. Data debit diperlukan untuk menentukan volume aliran atau perubahan-perubahannya dalam suatu sistem das. Data debit diperoleh dengan cara pengukuran debit langsung dan pengukuran tidak langsung, yaitu dengan menggunakan liku kalibrasi. Liku kalibrasi (ratting curve).

 

Menurut Sri Harto (2000) adalah hubungan grafis antara tinggi muka air dengan debit. Liku kalibrasi diperoleh dengan sejumlah pengukuran yang terencana dan mengkorelasikan dua variabel yaitu tinggi muka air dan debit dapat dilakukan dengan menghubungkan titik-titik pengukuran dengan garis lengkung diatas kertas logaritmik.


Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  pengertian  debit  adalah  besaran  yang

menyatakan  volume  fluida  yang  mengalir  melalui  suatu  penampang  tertentu  dalam

satuan waktu tertentu. Untuk mengukur laju aliran pada zat cair maka dapat dihitung

dengan persamaan sebagai berikut:

Q  = VT  (L/min)........................................................................................................ (2. 1)

Dimana:

 

 

Q = Debit Aliran (L/min)

V = Volume Aliran (L)

T = Waktu Aliran (s)

 

 

2.6.         Water Flow Sensor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 10 Water Flow Sensor

 

Sumber: Wijayanto, Dadan, Dedi Triyanto, Ilhamsyah. 2016.

 

Sensor aliran banyak digunakan untuk pengendalian aplikasi, untuk mengukur aliran berupa gas dan cairan. Aliran itu sendiri yaitu kecepatan aliran (flow rate) dan total volume dari material yang mengalir dalam jangka waktu tertentu. Parameter yang diterima oleh sensor akan dikirim berupa data angka dapat juga diteruskan untuk menghasilkan aliran listrik atau sinyal yang dapat digunakan sebagai input pada kontrol atau rangkaian elektrik lainnya. Water flow sensor adalah salah satu dari sensor yang berfungsi untuk menghitung debit zat cair yang mengalir yang menggerakkan motor dalam satuan liter. Sensor ini terdiri dari beberapa bagian antara lain katup plastik, rotor air, dan sensor hall effect. Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena hall effect.

 

2. 6. 1. Prinsip Kerja dari Water Flow Sensor

 

Ketika zat cair yang mengalir akan melewati katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan kecepatan tertentu sesuai dengan tingkat aliran yang mengalir, kecepatan putar rotor akan berubah ketika kecepatan aliran air menurun. Medan magnet yang terdapat pada rotor akan memberikan efek pada sensor hall effect ketika rotor akan berputar berdasarkan laju aliran tersebut. Hall effect ini didasarkan pada efek medan magnetik terdapat partikel bermuatan yang bergerak. Ketika ada aliran listrik yang mengalir pada device hall effect yang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi device tersebut disebut potensial hall. Potensial hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang melalui device dan itu akan menghasilkan sebuah sinyal tegangan yang berupa pulsa (Pulse Width Modulator).

 

Keluaran (output) sensor berupa sinyal pulsa dari putaran rotor. Pulsa menghasilkan frekuensi keluaran yang sebanding lurus dengan laju aliran volumetric atau total laju aliran yang melewati sensor. Mengukur laju aliran dengan perputaran rotor memberikan akurasi yang tinggi, pengulangan yang baik dan struktur yang sederhana. Sensor ini hanya membutuhkan satu sinyal (SIG) selain jalur 5 v dc dan ground.

Kemudian sinyal tersebut diolah pada mikrokontroler, dalam hal ini Arduino Uno sebagai penghitung data laju debit cairan yang mengalir. Output dari pulsa tegangan memiliki tingkat tegangan yang sama dengan input dengan frekuensi laju aliran cairan. Sinyal tersebut dapat diolah menjadi data digital melalui mikrokontroler.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 11 Gambar Fisik Dan Skematik Water Flow Sensor

 

Sumber: Wijayanto, Dadan, Dedi Triyanto, Ilhamsyah. 2016.

 

 

Untuk Spesifikasi dari Water flow Sensor dapat kita lihat pada daftar di bawah ini: Tabel 2. 1 Spesifikasi Water Flow Sensor

 

No.

Spesifikasi

Keterangan

 

 

 

1.

Minimum Tegangan Kerja

DC 4.5V

 

 

 

2.

Maksimum Tegangan Kerja

15mA (DC 5V)

 

 

 

3.

Tegangan Kerja

DC 5V ~ 24V

 

 

 

4.

Rentang Aliran Arus

0.3 ~ 6 L/menit

 

 

 

5.

Kapasitas Beban

≤10mA  (DC 5V)

 

 

 

6.

Suhu Operasional

≤80 ℃

 

 

 

7.

Suhu Cair

≤120 ℃

 

 

 

8.

Kelembaban Operasi

35% ~ 90% RH

 

 

 

9.

Tekanan Air

≤1.75MPa

 

 

 

10.

Suhu Penyimpanan

-25 ~ + 80

 

 

 

11.

Kelembaban Penyimpanan

25% ~ 95% RH

 

 

 

 

 

 

12.

Diameter Hole

1.2 mm

 

 

 

13.

Output Siklus Pulsa

50% ± 10%

 

 

 

14.

Pulsa Output Tingkat Tinggi

> DC 4.7 V

 

 

 

15.

Karakteristik Aliran Pulsa

F = (98*Q) ± 2%

 

 

 

16.

Berat

25 gram

 

 

 

 

https: Wijayanto, Dadan, Dedi Triyanto, Ilhamsyah. 2016.

 

 

Untuk mendapatkan nilai sinyal frekuensi dalam satuan Hz. Maka dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

 

Pulse Frequence = 98.Q  (Hz)  .................................................................................

(2. 2)

 

 

Dimana:

 

 

Q = Debit Air (L/min)

Pulse Frequence = Pulsa Frekuensi (Hz)

98 = Pulsa Per Detik Output Dari Water Flow Sensor

 

Untuk mendapatkan nilai debit air dalam satuan L/min. Maka dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Debit Air =

pulse frequence

(L/min) .........................................................................

(2. 3)

98

 

 

Dimana:

 

 

Q = Debit Air (L/min)

 

 

Pulse Frequence = Pulsa Frekunsi (Hz)

98 = Pulsa Per Detik Output Dari Water Flow Sensor

 

2.7.         Function Generator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 12 Function Generator

 

Sumber: Ekaputri, anindiya, Makalah Function Generator 2017

 

 

Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.

 

Function generator terdiri dari generator utama dan generator modulasi, generator utama menyediakan gelombang output sinus, kotak, atau gelombang segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz sampai 13 MHz. Generator modulasi menghasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan segitiga dengan rangkuman frekuensi 0,01 Hz sampai 10 kHz. Generator sinyal input dapat digunakan sebagai Amplitudo Modulation (AM) atau Frequensi Modulation (FM). Selubung (envelope) AM dapat diatur dari 0% sampai 100% dan FM dapat diatur frekuensi pembawanya hingga ±5%.

 

Function Generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 Mhz atau lebih tergantung rancangan pabrik pembuatnya. Frekuensi yang dihasilkan dapat dipilih dengan memutar-mutar tombol batas ukur frekuensi (frequency range).

 

Amplitudo sinyal yang dapat diatur berkisar antara 0,1V 20 Vp-p (tegangan

 

puncak ke puncak) kondisi tanpa beban, dan 0,1 V 10Vp-p (Volt peak to peak/tegangan


puncak  ke  puncak)  dengan  beban  sebesar  50Ω.  Output  utama  ditetapkanSYNC oleh

Output.

Generator fungsi (function generator) juga memiliki pengertian sebuah instrumen terandalkan yang memberikan suatu pilihan beberapa bentuk gelombang yang frekuensi-frekuensinya diatur sepanjang rangkuman (range) yang lebar. Bentuk-bentuk yang lazim

 

digunakan adalah sinusoida, segitiga, persegi, dan gigi gergaji. Frekuensi bentukbentuk gelombang ini dapat bisa diatur dari satu hertz sampai beberapa ratus kilohertz (kHz) bahkan sampai megahertz (MHz). Generator fungsi juga bagian dari peralatan atau software uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber pemicu diperlukan, secara internal ataupun eksternal. Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input fungsi matematika. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.

 

Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua output nya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan ramp voltase menanjak dan menurun secara linier. Ketika voltase output mencapai batas atas dan batas bawah, proses pemuatan dan pelepasan dibalik menggunakan komparator menghasilkan gelombang segitiga linier. Dengan arus yang bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi yang berbeda dapat dihasilkan.

 

2. 7. 1. Fungsi Function Generator

 

Uraian berikut berisikan fungsi Function Generator sebagai:

 

1.       Function Generator Output, untuk mendapatkan keluaran (output) bentuk gelombang yang diinginkan.

2.       Sweep Generator Output, untuk mendapatkan ayunan (sweep) bentuk gelombang yang diinginkan.

 

3.       Frequency Counter, untuk menghitung frekuensi.

 

2. 7. 2. Bagian-Bagian Function Generator

8

7

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

2             3               4                                                  5

 

Gambar 2. 13 Bagian-Bagian Function Generator

 

Sumber: Sumber: Ekaputri, anindiya, Makalah Function Generator 2017

 

Keterangan:

 

1.      Tombol Frekuensi: untuk mengatur besar frekuensinya.

 

2.      Ramp pulse: untuk mengatur denyut gelombang.

3.        Amplitude output: Putar searah jarum jam untuk mendapatkan tegangan output yang maksimal, dan kebalikannya untuk output 20dB. Jika tombol ditarik, maka

 

4.      DC Offset: Untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/ 10V. Tarik dan putar searah jarum jam untuk mendapatkan level tegangan DC positif, atau

 

putar ke arah yang berlawanan untuk mendapatkan level tegangan DC negatif.

 

Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari generator sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya jika tanpa offset, sinyal yang dikeluarkan adalah sinyal dengan amplitude berkisar +2,5V dan 2,5V. Sedangkan jika tombol offset ini ditarik,


 

tegangan yang dikeluarkan dapat diatur (dengan cara memutar tombol tersebut) 

sehingga sesuai tegangan yang diinginkan (misal berkisar +5V dan 0V).

5.      Terminal output utama: terminal yang mengelurakan sinyal output utama.

6.        Saklar daya (power switch): Untuk menyalakan generator sinyal, sambungkan generator sinyal ke tegangan jala jala, lalu tekan saklar daya ini.

 

7.      Pengatur Frekuensi: Tekan dan putar untuk mengatur frekuensi keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.

 

8.      Indikator frekuensi: Menunjukkan nilai frekuensi sekarang.

 

9.      Selektor fungsi: Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk gelombang output yang diinginkan.

 

10.  Selektor range frekuensi: Tekan tombol yang relevan untuk memilih range frekuensi yang dibutuhkan.

 

2. 7. 3. Prinsip Kerja Function Generator

 

Frekuensi yang telah dibangkitkan oleh function generator memasuki penguat pita lebar, didalam pita lebar terdapat proses yang dibantu oleh oscilloscope untuk mengubah gelombang frekuensi seperti gelombang sinus, segitiga, dan kotak.

 

2.8.         Frequance Counter


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2. 14 Frequance Counter

 

Sumber:  https://denykom.wordpress.com/pengenalan-frekuensi-counter-dan- oscilloscope-beserta-fungsi-dan-penggunaannya/

 

Perangkat digital ini digunakan untuk memeriksa tegangan signal 13 Mhz, 26 Mhz dan 32,768 Khz dalam bidang perbaikan ponsel, besaran signal tersebut adalah hasil output dari komponen VCO, IC RF dan Crystal Clock. Tombol-tombol yang ada pada

 

frekuensi counter memang bervariasi, tergantung tipenya. Namun pada intinya, fungsi dari tombol tersebut adalah:

 

Tombol on/off            : Mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat.

 

Tombol gate tombol   :  Berfungsi  untuk  mengatur  waktu  gelombang  yang  akan  di

 

hasilkan.

 

Tombol selektor         : Berfungsi untuk mengatur chanel frekuensi gelombang.

 

Ch 0                            : Frekuensi diatas 30Mhz hingga 2,4Ghz.

 

Ch 1                            : Frekuensi 1Mhz s/d 30Mhz (untuk ukur crystal 13 & 26Mhz).

 

Ch 2                            : Frekuensi 100Khz s/d 100Khz (untuk crystal 32,768Khz).

 

Ch 3                            : Counter.

 

Tombol Function       : Berfungsi sebagai tombol start dalam melakukan Pengukuran.

 

Tombol Rest               : Berfungsi untuk mem pause tampilan display agar terlihat.

 

2.9.         Oscilloscope


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 15 Oscilloscope

 

Sumber: https://denykom.wordpress.com/pengenalan-frekuensi-counter-dan-

 

 oscilloscope-beserta-fungsi-dan-penggunaannya/

 

Oscilloscope adalah alat untuk pengukuran gelombang signal frekuensi, alat ini sangat berguna dalam pengukuran rangkaian elektronika seperti TV, Radio Komunikasi, dsb. Oscilloscope adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan signal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana signal berubah terhadap waktu.

 

Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (T). Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada oscilloscope digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 16 Tampilan Oscilloscope

 

 

Oscilloscope ‘Dual Trace’dapat memperagakan dua buah signal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk signal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik. Kadang-kadang signal oscilloscope juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal (Y), tegangan (V), horizontal (X) menunjukkan besaran waktu (T) tambahan sumbu (Z) mempresentasikan

 

intensitas tampilan oscilloscope. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 17 Signal Oscilloscope

 

 

Pada dasarnya frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik yang

 

dilambangkan “F” dalam satuan Hz (hertz). Waktu atau periode dalam pembacaan pulsa

 

adalah  waktu  yang  dibutuhkan  satu  siklus  pengulangan  secara  lengkap,  dapat

 

dilambangkan “T” dalam satuan detik (second).

 

 

Rumus frekuensi sebagai berikut:

 

 

=

1

(Hz)  ............................................................................................................

(2. 1)

 

 

 

 

 

Dimana:

 

 

F = Frekuensi (Hz)

1 = Detik (Milisecond)

T = Periode (Second)

 

 

2. 9. 1. Fungsi-Fungsi Pada Oscilloscope

 

Adapun pada oscilloscope memiliki fungsi diantara lain sebagai berikut:

1.      Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

2.      Mengukur frekuensi signal yang berosilasi.

3.      Mengecek jalannya suatu signal pada sebuah rangkaian listrik.

4.      Membedakan arus AC dengan arus DC.

5.     Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Kanal 1 yang akan dikalibrasi, maka BNC probe dihubungkan ke terminal masukan kanal 1, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 18 Kabel Probe

 

 

Gambar diatas menggunakan probe 1X, dengan ujung probe yang merah dihubungkan ke terminal kalibrasi. Capit buaya yang hitam tidak perlu dihubungkan ke ground osiloskop karena sudah terhubung secara internal. Pada layar osiloskop akan nampak gelombang persegi. Atur tombol kontrol Volt/Div dan Time/Div sampai diperoleh gambar yang jelas dengan amplitudo 2 V peak to peak dengan frekuensi 1 KHz, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 19 Tampilan Frekuensi


 

Gunakan tombol kontrol posisi vertikal V-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah vertikal dan tombol horizontal H-pos untuk menggerakkan seluruh gambar dalam arah horizontal. Cara ini dilakukan agar letak gambar mudah dilihat dan dibaca.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 20 Potensiometer Pengaturan

 

 

2. 9. 2. Panel Kendali Oscilloscope

 

Perhatikan bagian depan. Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. Osilosokop anda mungkin mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung pada model dan tipe osiloskop (analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah tempat anda memasukkan input. Kebanyakan osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan gelombang dimonitor peraga. Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 21 Panel Kendali Oscilloscope


 

Pelajari kegunaan tombol-tombol berikut ini:

 

1.     Tombol kontrol Volts/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi

 

2.     Tombol Time/Div dengan pengatur tambahan untuk kalibrasi

 

3.     Pastikan lokasi terminal untuk sinyal kalibrasi.

 

4.     Tombol Trigger atau Hold Off

 

5.     Tombol pengatur intensitas dan pengatur fokus.

 

6.     Pengatur posisi gambar arah vertikal (V pos) dan arah horizontal (H pos)

 

7.     Jika menggunakan osiloskop Dual Trace”,ada selektor kanal 1, 2, atau dual.

 

8.     Pastikan lokasi terminal masukan kanal 1 dan kanal 2.

 

2.  9. 3. Pengendali Horizontal

 

Gunakan pengendali horizontal untuk mengatur posisi dan skala pada bagian horizontal gelombang. Gambar 2.21 berikut menunjukkan jenis panel depan dan panel layar untuk mengatur bagian horizontal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 22 Potensiometer Horizontal

 

 

Tombol posisi horizontal menggerakkan gambar gelombang dari sisi kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai keinginan kita pada layar. Tombol Time/Div (time base control) Tombol kontrol Time/div memungkinkan untuk mengatur skala horizontal. Sebagai contoh, jika skala dipilih 1 ms, berarti tiap kotak (divisi) menunjukkan 1 ms dan


total layar menunjukkan 10 ms(10 kotak horizontal). Jika satu gelombang terdiri dari 10 kotak, berarti periodenya adalah 10 ms atau frekuensi gelombang tersebut adalah 100 Hz.

 

Mengubah Time/div membuat kita bisa melihat interval sinyal lebih besar atau lebih kecil dari semula, pada layar osiloskop gambar gelombang akan ditampilkan lebih rapat atau renggang.

 

2. 9. 4. Pengendali Vertikal

 

Pengendali ini digunakan untuk merubah posisi dan skala gelombang secara vertikal. Osiloskop memiliki pula pengendali untuk mengatur masukan coupling dan kondisi sinyal lainnya yang dibahas pada bagian ini. Gambar 2.22 menunjukkan tampilan panel depan dan menu on-screen untuk kontrol vertikal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 23 Pengendali Vertikal

 

 

Tombol posisi vertikal digunakan untuk menggerakkan gambar gelombang pada layar ke arah atas atau ke bawah.

 

Mengatur skala tampilan pada arah vertikal. Pemilihan posisi. Misalkan tombol Volts/Div diputar pada posisi 5 Volt/Div, dan layar monitor terbagi atas 8 kotak (divisi) arah vertikal. Berarti, masing-masing divisi (kotak) akan menggambarkan ukuran tegangan 5 volt dan seluruh layar dapat menampilkan 40 volt dari dasar sampai atas. Jika tombol tersebut berada pada posisi 0.5 Volts/Div, maka layar dapat menampilkan 4 volt dari bawah sampai atas, dan seterusnya.

 

Tegangan maksimum yang dapat ditampilkan pada layar adalah nilai skala yang ditunjukkan pada tombol Volts/Div dikali dengan jumlah kotak vertikal. Jika probe yg digunakan menggunakan faktor pelemahan 10x, maka tegangan yang terbaca harus dikalikan 10. Seringkali skala Volts/Div dilengkapi dengan tombol variabel penguatan (variable gain) atau fine gain control. Tombol ini digunakan untuk melakukan kalibrasi tegangan.

 

2. 9. 5. Pembacaan Lebar pulsa

 

Ketika melakukan pembacaan pada lebar pulsa yang dihasilkan maka cara membaca lebar pulsa tersebut dengan melihat lamanya waktu yang diperlukan saat bergerak dari low ke high dan kembali ke low lagi. Dengan aturan lebar pulsa terukur adalah 50% tegangan penuh. Untuk lebih jelas anda lihat gambar berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 24 Lebar Pulsa

 

 

Sumber gelombang listrik (sinyal listrik) berasal dari berbagai macam, seperti: dari signal generator (pembangkit sinyal), jala-jala listrik, rangkaian elektronik, dll. Beberapa diantaranya ditunjukkan pada gambar di bawah:


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 25 Tampilan Lebar Pulsa

 


2.10.      Modul Bluetooth HC-05

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 26 Modul Bluetooth HC-05

 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

Bluetooth adalah protokol komunikasi wireless yang bekerja pada frekuensi radio 2.4 GHz untuk pertukaran data pada perangkat bergerak seperti PDA, laptop, HP, dan lain-lain. Salah satu hasil contoh modul Bluetooth yang paling banyak digunakan adalah tipe HC-05. Modul Bluetooth HC-05 merupakan salah satu modul Bluetooth yang dapat ditemukan dipasaran dengan harga yang relatif murah. Modul Bluetooth HC-05 terdiri

 

dari 6 pin konektor, yang setiap pin konektor memiliki fungsi yang berbedabeda. Modul Bluetooth HC-05 dengan supply tegangan sebesar 3,3 V ke pin 12 modul

 

Bluetooth sebagai VCC. Pin 1 pada modul Bluetooth sebagai transmitter. kemudian pin 0 pada Bluetooth sebagai receiver.

 

Module Bluetooth HC-05 merupakan module Bluetooth yang bisa menjadi slave ataupun master hal ini dibuktikan dengan bisa memberikan notifikasi untuk melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang melakukan pairing ke

 

Modul Bluetooth CH-05. Untuk mengeset perangkat Bluetooth dibutuhkan perintah-perintah AT Command yang mana perintah AT Command tersebut akan direspon oleh perangkat Bluetooth jika modul Bluetooth tidak dalam keadaan terkoneksi dengan perangkat lain.

 


Modul Bluetooth HC-05 merupakan modul bluetooth yang bisa menjadi slave ataupun master hal ini dibuktikan dengan memberikan notifikasi untuk melakukan pairing keperengkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang melakukan pairing ke

 

Modul Bluetooth HC-05. Untuk mengeset perangkat bluetooth dibutuhkan perintah-perintah AT Command yang mana perintah AT Command tersebut akan direspon oleh perangkat bluetooth jika modul bluetooth tidak dalam keadaan terkoneksi dengan perangkat lain. Tabel 2.2 dibawah adalah table AT Command Modul Bluetooth HC-05. Keterangan AT Command Modul Bluetooth HC-05 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:

 

Tabel 2. 2 AT Command Modul Bluetooth HC-05

 

 

No.

Perintah

Kirim

Terima

Keterangan

 

 

 

 

 

1.

Test Komunikasi

AT

ON

-

 

 

 

 

 

2.

Ganti Nama

AT+NAMEnamaBT

OknamaBT

-

 

Bluetooth

 

 

 

3.

Ubah Pin Code

AT+PINxxxx

Oksetpin

Xxxx digit

 

 

 

 

key

4.

Ubah Baudrate

AT+BAUD1

OK1200

1-----1200

 

 

AT+BAUD2

OK2400

2-----2400

 

 

AT+BAUD3

OK4800

3-----4800

 

 

AT+BAUD4

OK9600

4-----9600

 

 

AT+BAUD5

OK19200

5-----19200

 

 

AT+BAUD6

OK38400

6-----38400

 

Sumber: http://diytech.net/2013//10/09/mengenal-bluetooth-modul-hc-05-1

 

2.11.      Liquid Crystal Display 16x2

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 27 Liquid Crystal Display 16x2


 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

 

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah: - Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. - Mempunyai 192 karakter tersimpan. - Terdapat karakter generator terprogram. - Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. - Dilengkapi dengan back light. Proses inisialisasi pin Arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5, D6, dan D7, dilakukan dalam baris

 

LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6, 12, 7), dimana lcd merupakan variable yang dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan digunakan.

 

Pada Proyek Akhir ini LCD dapat menampilkan karakternya dengan menggunakan librari yang bernama Liquid Crystal.

 

Berikut ada beberapa fungsi-fungsi dari library LCD:

 

1.     begin(). Untuk begin() digunakan dalam inisialisasi interface ke LCD dan mendefinisikan ukuran kolom dan baris LCD. Pemanggilan begin() harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam librari LCD. Untuk syntax penulisan instruksi begin() ialah sebagai berikut. lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan rows jumlah baris LCD.

 

2.     clear(). Instruksi clear() digunakan untuk membersihkan pesan text. Sehingga tidak ada tulisan yang ditapilkan pada LCD.

 

3.     setCursor(). Instruksi ini digunakan untuk memposisikan cursor awal pesan text di LCD. Penulisan syntax setCursor() ialah sebagai berikut. lcd.setCursor(col,row) dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD.

 

4.     print(). Sesuai dengan namanya, instruksi print() ini digunakan untuk mencetak, menampilkan pesan text di LCD. Penulisan syntax print() ialah sebagai berikut.

 


lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin ditampilkan.

 

2.12.      Button Switch

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 28 Button Switch

 

Sumber: http://eprints.polsri.ac.id/1779/3/BAB%20II.pdf

 

 

Button Switch adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus kebeban listrik.

 

Suatu sistem saklar tekan Button Switch terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar untuk emergency. Button Switch memiliki kontak NC (Normaly Close) dan NO (Normaly Open).

 

Prinsip kerja Button Switch adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop

 

(memberhentikan) dan tidak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor-motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri-industri.

 

Button Switch dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:


 

 

1.  Type Normaly Open (NO)

 

 

 

Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

 

2. Type Normaly Close (NC)

 

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.

 

2.13.      Modul SD Card

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 29 Modul SD Card

 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

 

Modul SD Card adalah sebuah modul yang berfungsi untuk membaca dan menulis data ke/ dari SD Card. Modul ini memiliki interfacing menggunakan komunikasi SPI. Tegangan kerja dari modul ini dapat menggunakan level tegangan 3.3 V DC atau 5V DC, yang dapat digunakan salah satunya.

 

Modul ini cocok digunakan untuk membuat piranti-piranti yang membutuhkan suatu penyimpanan bersifat non-volatile (data akan tetap tersimpan walaupun tidak mendapatkan supplai tegangan) dengan kapasitas besar, hingga mencapai Gigabyte. Modul ini banyak digunakan untuk pembuatan perekaman medis, perekam dan playback musik, data logger dan juga untuk pembuatan basis data.

 

Modul ini memiliki 8 buah pin, diantaranya:

 

 

 

 

Tabel 2. 3 Macam-Macam Pin

 

 

No.

Nama Pin

 

 

1.

GND

 

 

2.

VCC 3.3V

 

 

3.

VCC 5V

 

 

4.

CS

 

 

5.

MOSI

 

 

6.

SCK

 

 

7.

MISO

 

 

8.

GND

 

 

Sumber: https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-module-micro-sd-menggunakan-arduino/

 

2.14.      Real Time Clock DS3231

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 30 Real Time Clock DS3231

 

Sumber: Wicaksono, MF. 2017.

 

Komponen real time clock adalah komponen IC penghitung yang dapat difungsikan sebagai sumber data waktu baik berupa data jam, hari, bulan maupun tahun. Komponen DS3231 berupa IC yang perlu dilengkapi dengan komponen pendukung lainnya seperti crystal sebagai sumber clock dan Battery External 3,6 Volt sebagai sumber energi cadangan agar fungsi penghitung tidak berhenti.

 

Bentuk komunikasi data dari IC RTC adalah I2C yang merupakan kepanjangan dari Inter Integrated Circuit. Komunikasi jenis ini hanya menggunakan 2 jalur

 

komunikasi yaitu SCL dan SDA. Semua microcontroller sudah dilengkapi dengan fitur komunikasi 2 jalur ini, termasuk diantaranya Arduino Microcontroller.

 

Anda dapat mengkombinasikan display Seven segment, display jenis LCD ataupun jenis matrix led untuk menampilkan data dari IC RTC. Dengan bantuan Arduino microcontroller semua opsi tersebut akan menjadi lebih mudah. Komponen RTC DS3231 memiliki ketelitian dengan error sebesar 1 menit per tahunnya.

 

Fungsi pin dari komponen RTC DS3231 adalah sebagai berikut:

 

1.     Pin Vcc (Nomor 8) berfungsi sebagai sumber energi listrik utama. Tegangan kerja dari komponen ini adalah 5 volt, dan ini sesuai dengan tegangan kerja dari microcontroller Arduino Board.

 

2.     Pin GND (Nomor 4) Anda harus menghubungkan ground yang dimiliki oleh komponen RTC dengan ground dari battery back-up.

 

3.     SCL berfungsi sebagai saluran clock untuk komunikasi data antara Microcontroller dengan RTC.

 

4.     SDA berfungsi sebagai saluran Data untuk komunikasi data antara Microcontroller dengan RTC.

 

5.     X1 dan X2 berfungsi untuk saluran clock yang bersumber dari crustal external.

 

6.     Vbat Berfungsi sebagai saluran energi listrik dari battery external.

 

2.15.      Modul I2C PCF 8574

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 31 Modul I2C PCF 8574


 

Sumber: https://alselectro.wordpress.com/2016/05/12/serial-lcd-i2c-module-pcf8574/


 

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang di desain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.

 

Modul I2C PCF 8574 sangatlah mudah digunakan. Terlebih lagi sudah tersedia librari Arduino yang mendukung pemrograman yang sangat mudah dipahami walaupun bagi pemula sekalipun.

 

2.16.      Sistem Bahan Bakar Pada Sepeda Motor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. 32 Sistem Bahan Bakar Pada Sepeda Motor

 

Sumber: http://famolahx.blogspot.com/2011/06/sistem-bahan-bakar-merupakan-sistem.html

 

 

Sistem bahan bakar pada sepeda motor adalah rangkaian komponen yang bekerja saling berkaitan dan bertujuan untuk mensuplai campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran dalam kuantitas maupun kualitas yang sesuai dengan kebutuhan mesin.

 

Komponen-komponen sistem bahan bakar motor antara lain:

 

1.     Tangki Bensin: Berfungsi sebagai tempat atau penampung bahan bakar yang dilengkapi pelampung sebagai alat ukur isi bensin, juga dilengkapi dengan kran bensin yang digunakan untuk mengalirkan atau menutup bahan bakar bensin ke karburator.

 

2.     Saluran Bahan Bakar: adalah rangkaian dari mulai kran tangki hingga ke karburator.

 

3.     Karburator berfungsi untuk:

 

a.     Mengubah bahan bakar cair menjadi bentuk gas atau kabut

 

b.     Mencampur bahan bakar bensin dengan udara pada perbandingan yang tepat, secara teori 1: 14,7 (1: 15)

 

c.     Dapat memberi kebutuhan campuran bahan bakar dengan udara sesuai dengan operasi mesin.

 

4.     Saringan udara/filter Berfungsi memisahkan kotoran yang akan bercampur dengan bahan bakar pada karburator yang akan masuk kedalam silinder.



Penulis : 

ADETIA YUDA PRATAMA

 NIM. 16 611 006

Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Samarinda